berikut kumpulan Short Cuts Keyboard
Berbagi Tempat Wisata baru yang mungkin belum ter Expose di Indonesia. cintailah wisata Indonesia
Rabu, 29 Oktober 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
20 hal yang tidak akan anda pikirkan
1. Mao Tse Tsung tidak pernah menyikat gigi sepanjang hayatnya. Ia mengunakan air teh utk berkumur dan akan mengunyah daun teh mentah utk membersihkan giginya.
2. Rata-rata sebatang Pensil dapat melakar garis lurus sepanjang 56 km atau menulis 50,000 kata. Amerika menghasilkan dua miliar batang Pensil setiap tahun.Jika semua Pensil itu digunakan utk membuat garis lurus ia dapat membuat lingkaran mengelilingi bumi sebanyak 9 kali
3. Bunyi yang dikeluarkan saat Anda mematahkan-matahkan sendi tangan, jari atau kaki adalah disebabkan oleh ledakan buih di dalam sendi itu.
4. Planet Pluto mengambil masa 248 tahun utk mengelilingi matahari. Setiap 20 tahun ia mengubah orbitnya untuk menghindari dari bertabrakan denga planet Neptune.
5. Di Albania, menggelengkan kepala berarti ‘ya’ dan menggangguk berarti tidak,
6. Kebanyakan debu yang beterbangan di dalam rumah datangnya dari sel-sel kulit kita yang mati.
7. Perut akan menghasilkan satu lapisan mucus yang baru setiap 2 minggu untuk melancarkan proses pencernaan.
8. konten emas di laut adalah 200 kali lipat lebih banyak dibandingkan di daratan
9. Jika semua pembuluh darah dalam tubuh manusia dicantumkan ia dapat meliputi jalan raya sepanjang 96,000 Km
10. Jika usus kecil manusia dibelah dan dicantum-cantumkan, ia bisa memenuhi kawasan seluas 9.2 meter persegi.
11. Manusia bernafas kira-kira 23.000 kali dalam waktu 24 jam.
12. Orang mudah mendapat buta warna, 10 kali lipat dibandingkan wanita.
13. Setiap langkah ke depan, Anda terpaksa menggerakkan 54 otot dalam tubuh
14. Matahari memiliki tenaga yang cukup utk menerangi bumi bagi masa lebih dari 5 juta tahun lagi.
15. Tekanan jantung manusia saat memompa darah adalah cukup kuat sehingga setiap semburan dapat menyemprotkan darah sejauh 9 meter.
16. Rata-rata setiap orang manusia memiliki 100,000 helai rambut dan tumbuh lebih cepat pada waktu malam.Sementara itu, hidung pula dikatakan dapat mengenal pasti 10,000 jenis bau yang berbeda-beda.
17. Setiap hari darah beredar sejauh 180,000 Km dalam tubuh manusia.
18. Ikan emas adalah satu-satunya hewan yang dapat melihat cahaya inframerah dan ultraviolet
19. Setiap 1 cm persegi kulit manusia, didapati berisi 7 meter pembulu darah
20. Ada banyak spesies laba-laba yang sanggup mengorbankan tangan dan kaki utk dimakan anak-anaknya yang baru menetas. Langkah ini adalah utk mencegah anak-anaknya itu dari memakan sesama sendiri.
Tahukah Anda , Bahaya Mendengkur
Mendengkur memicu sejumlah penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung
Mendengkur tidak boleh diremehkan. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebut sleep apnoea itu terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat kematian.
Pakar gangguan tidur dari Rumah Sakit St George Sidney Australia, Dr. Peter Cistulli, mengatakan, penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Pada tingkat tertentu bisa membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea). Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60 detik. “Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas sesaat sebanyak 300 kali,” kata Cistulli.
Minimnya suplai oksigen membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak, bekerja keras menjalankan fungsinya. Itulah mengapa, mendengkur dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung. Kadar oksigen yang fluktuatif dapat merusak lapisan sel dalam pembuluh darah.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras untuk memasok oksigen. “Dan, saat terbangun biasanya akan merasa sakit kepala dan linglung,” ujarnya.
Mengatasi dengkuran memang tak mudah. Namun, kita bisa meminimalkan gangguan itu dengan sejumlah tips berikut:
1. Tidur miring
Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.
2. Kurangi berat badan
Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat.
3. Kurangi konsumsi alkohol
Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran.
4. Berhenti merokok
Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.
5. Pakai bantal tinggi
Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran.
Minggu, 19 Oktober 2014
Tahukah anda , Zabur, Taurat, dan Injil menurut Al Qur'an

Al-Quran menyebut Zabur (Mazmur) sebagai tulisan, sedangkan Taurat (Torah) dan Injil (Bible) sebagai Al kitab. Suatu isyarat dari Allah SWT bahwa Zabur, Taurat, dan Injil yang masing-masing diturunkan kepada Nabi Daud Alaihissalam, Nabi Musa Alaihissalam, dan Nabi Isa Alaihissalam berbentuk tulisan, kitab, atau yang menyerupainya.
Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan hal ini di antaranya adalah:
"Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan
wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak
cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur [1] kepada Daud." (QS. An Nisa[4]:163)
"Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur [2] sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh." (QS. Al Anbiyaa[21]105)
"Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur [2] sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh." (QS. Al Anbiyaa[21]105)
"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat)
kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu
dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran
(mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul
Qudus. [3]
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka
beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang
lain) kamu bunuh?" (QS. Al-Baqarah[2]:87)
"Dan
orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai
suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi
tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. [4]
Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti
ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari
Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya." (QS. Al Baqarah[2]:113)
Untuk
Taurat, Al-Quran bahkan menyebutkan dengan sangat jelas bahwa ia
diturunkan oleh Allah benar-benar dalam bentuk lembaran-lembaran atau
kepingan dari batu (atau kayu) yang disebut dengan luh. [5]
"Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat)
segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu;
maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah
kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya,
nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik." (QS. Al-A'raaf[7]:145)
Satu dari (hanya) enam syarat keimanan umat Muslim - yang disebut Rukun Iman
- adalah kewajiban mengimani Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Quran. Dalam
ayat-ayat Al Qur'an, Allah melatakkan keempatnya sama penting. Al-Quran
juga membenarkan apa yang ada dalam Zabur, Injil dan Taurat, bahkan
janji-janji Allah tercantum di dalam keempatnya.
"Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. [6] Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)." (QS. Ali Imran[3]:3-4)
"Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna." [7] (QS. Ali Imran[3]:184)
"Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. [6] Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)." (QS. Ali Imran[3]:3-4)
"Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna." [7] (QS. Ali Imran[3]:184)
Kendati
pada dasarnya Zabur, Taurat, dan Injil diturunkan terbatas, dan hanya
untuk bangsa Israel - namun kini dianggap sebagai kitab-kitab suci
pemeluk agama Nasrani di dunia - tidak banyak kita dapati orang, atau
kelompok-kelompok yang seara khusus membicarakan, apalagi sampai
memperdebatkan isi dan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab Zabur.
Lain halnya dengan Taurat dan Injil yang selama berabad-abad lamanya
telah menjadi objek perdebatan melawan Al Qur'an, atau sebaliknya.
Dalam Al-Quran cukup jelas disebutkan bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan dalam bentuk kitab kepada Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS. Jadi, bukan kitab-kitab yang berisikan kesaksian manusia.
Sedangkan Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) yang kita kenal sekarang ini adalah kitab lain, atau kitab-kitab yang telah 'ditambah-kurangi' isinya oleh tangan manusia, sehingga bercampur dengan kesaksian-kesaksian manusia sendiri, namun tetap disebut sebagai Taurat dan Injil.
Tidak jelas siapa yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut sebagai Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan, dan dalam peristiwa apa. Rasanya kita perlu sama-sama meneliti kembali hal ini dengan sangat kritis. Sebab, jika pada waktu itu novelis besar seperti Ernest Hemingway sudah lahir dan menulis sebuah novel misalnya, maka tidak seorangpun dapat melarangnya untuk memberi judul pada novel itu 'Injil' atau 'Taurat'. Tapi mestinya kita dapat dengan mudah mengerti bahwa novel tersebut, tentu saja, bukan Injil atau Taurat sebagaimana yang dimaksud di dalam Al-Quran. Berbeda halnya dengan Taurat dan Injil yang ada sekarang.
Dalam Al-Quran cukup jelas disebutkan bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan dalam bentuk kitab kepada Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS. Jadi, bukan kitab-kitab yang berisikan kesaksian manusia.
Sedangkan Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) yang kita kenal sekarang ini adalah kitab lain, atau kitab-kitab yang telah 'ditambah-kurangi' isinya oleh tangan manusia, sehingga bercampur dengan kesaksian-kesaksian manusia sendiri, namun tetap disebut sebagai Taurat dan Injil.
Tidak jelas siapa yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut sebagai Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan, dan dalam peristiwa apa. Rasanya kita perlu sama-sama meneliti kembali hal ini dengan sangat kritis. Sebab, jika pada waktu itu novelis besar seperti Ernest Hemingway sudah lahir dan menulis sebuah novel misalnya, maka tidak seorangpun dapat melarangnya untuk memberi judul pada novel itu 'Injil' atau 'Taurat'. Tapi mestinya kita dapat dengan mudah mengerti bahwa novel tersebut, tentu saja, bukan Injil atau Taurat sebagaimana yang dimaksud di dalam Al-Quran. Berbeda halnya dengan Taurat dan Injil yang ada sekarang.
Non-Muslim
mengatakan bahwa pada waktu turunnya Al-Quran, sudah ada Alkitab
(Perjanjian Lama atau Taurat, dan Perjanjian Baru atau Injil), bahkan
sejak tahun 200 M, jauh sebelum kenabian Muhammad SAW dan tidak ada satu
kalimatpun tertulis dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa kitab-kitab
tersebut bukan Taurat dan Injil. Untuk mengklarifikasi hal ini, simak ayat-ayat Al-Quran berikut:
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam[19]:30)
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam[19]:30)
"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab,
hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia
berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS. Ali Imran[3]:79)
"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf
dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang
yang beruntung." (QS. Al-A'raaf[7]:157)
"Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih,
'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan)
kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan
itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa,
Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi
adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]"171)
"Dan
(ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu
mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan
selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang
ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib." Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang
Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu",
dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di
antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah
yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Maaidah[5]:117-118)
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang
yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan
berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong
lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan
hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan
yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak
layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka
jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka
sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus." (QS. Maryam[19]:30-36)
"Isa
tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat
(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang
hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan
ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah kamu sekali-kali
dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu. Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata:
"Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk
menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya,
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku." Sesungguhnya
Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah
jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat)
di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
zalim ya'ni siksaan hari yang pedih (kiamat)." (QS. Az-Zukhruf[43]:59-65)
"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa." (QS. An-Nisaa[4]:157)
Jika
Al-Quran sendiri mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab
sebelumnya, maka isi dari kitab-kitab sebelumnya itu tentu saja harus
sama seperti apa yang diturunkan oleh Allah. Apakah mungkin Allah
mewajibkan umat Muslim untuk mengimani ajaran yang saling berbeda dan bertentangan?
Lebih jauh lagi, apakah mungkin Allah memerintahkan manusia untuk
mengimani kitab-kitab yang berisi tulisan dan kesaksian manusia yang
dalam konteks ini, tidak jelas atas otoritas siapa, kemudian
mensejajarkan tulisan-tulisan itu dengan wahyu atau firman-Nya? Dengan
demikian, tentunya mudah untuk difahami bahwa Taurat dan Injil yang
dimaksud oleh Al-Qur'an bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang ada
sekarang.
Lalu, di manakah Taurat dan Injil, kitab-kitab ajaran Tauhid yang diturunkan Allah itu?
Pertanyaan ini juga merupakan pertanyaan umat Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi umat Kristian tidak ada suatu pemikiranpun yang menyatakan bahwa Injil merupakan sebuah kitab, apalagi tidak ada indikasi sejarah yang mengisyaratkan bahwa dulunya memang ada kitab yang bernama Injil. Namun sesungguhnya ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikhabarkan Yesus pergi ke suatu tempat dan mengajarkan Injil, artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya Yesus memerintahkan Mathius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus dan diajarkan kepada umatnya. Sebab kita semua tahu bahwa ketiga orang yang namanya disebut belakangan tidak hidup di zaman yang sama dengan Yesus.
Pertanyaan ini juga merupakan pertanyaan umat Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi umat Kristian tidak ada suatu pemikiranpun yang menyatakan bahwa Injil merupakan sebuah kitab, apalagi tidak ada indikasi sejarah yang mengisyaratkan bahwa dulunya memang ada kitab yang bernama Injil. Namun sesungguhnya ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikhabarkan Yesus pergi ke suatu tempat dan mengajarkan Injil, artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya Yesus memerintahkan Mathius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus dan diajarkan kepada umatnya. Sebab kita semua tahu bahwa ketiga orang yang namanya disebut belakangan tidak hidup di zaman yang sama dengan Yesus.
Ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini, yang menerangkan bagaimana Ahli Kitab[8] dan perilaku mereka pada waktu Al-Quran diturunkan layak untuk kita cermati:
"Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu
mengetahui (kebenarannya). Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur
adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran,
padahal kamu mengetahui?" (QS. Ali Imran[3]: 70-71)
"Hai
Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak
(pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari
Allah, dan kitab yang menerangkan." (QS. Al-Maaidah[5]:15)
"Maka
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan
maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh
tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari
apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Baqarah[2]:79)
"Orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil)
mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran,
padahal mereka mengetahui." (QS. Al Baqarah[2]:146)
Ayat-ayat di
atas mengindikasikan adanya kebenaran - atau isi Alkitab - yang
disembunyikan, sekaligus juga peringatan atas perbuatan merobah,
menulis, mencampur-adukkan isi Alkitab melalui tangan-tangan mereka
sendiri. Itulah sebabnya mengapa TIDAK DITEMUKAN SATU AYATPUN DALAM
AL-QUR'AN YANG MENYATAKAN BAHWA TAURAT DAN INJIL ADALAH PALSU. Sebab
Taurat dan Injil (kitab-kitab wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi
Musa dan Isa) memang sebenar-benarnya ada, namun untuk kepentingan
sekelompok manusia, kemudian disembunyikan oleh 'oknum-oknum' Ahli Kitab.
Untuk kepentingan manusia inilah kemudian dimunculkan kitab-kitab yang ditulisi oleh tangan-tangan mereka sendiri tadi sebagai ganti Taurat dan Injil yang disembunyikan. Ajaran Kitab Taurat dan Injil versi baru ini ada yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an namun banyak yang telah dijungkir-balikkan. Itu sebabnya mengapa kemudian turun ayat, "Telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan."
Untuk kepentingan manusia inilah kemudian dimunculkan kitab-kitab yang ditulisi oleh tangan-tangan mereka sendiri tadi sebagai ganti Taurat dan Injil yang disembunyikan. Ajaran Kitab Taurat dan Injil versi baru ini ada yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an namun banyak yang telah dijungkir-balikkan. Itu sebabnya mengapa kemudian turun ayat, "Telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan."
Jadi, pertanyaan mengenai keberadaan kitab Taurat dan Injil asli di atas dapat kita ganti menjadi:
Dimanakah Kitab-kitab itu sekarang, dan siapakah yang sengaja menyembunyikannya?
Bahkan rasanya pertanyaan itu masih perlu diperjelas lagi menjadi:
Siapakah yang diuntungkan dengan disembunyikannya Taurat dan Injil yang asli, dan fihak manakah yang paling dirugikan jika kitab-kitab tersebut terungkap?
Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristian yang dimulai sejak kematian Yesus. Sejarah masa-masa di mana umat Kristus pertama dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Ada baiknya jika peristiwa-peristiwa sejarah tersebut diteliti kembali secara sangat kritis.
Dimanakah Kitab-kitab itu sekarang, dan siapakah yang sengaja menyembunyikannya?
Bahkan rasanya pertanyaan itu masih perlu diperjelas lagi menjadi:
Siapakah yang diuntungkan dengan disembunyikannya Taurat dan Injil yang asli, dan fihak manakah yang paling dirugikan jika kitab-kitab tersebut terungkap?
Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristian yang dimulai sejak kematian Yesus. Sejarah masa-masa di mana umat Kristus pertama dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Ada baiknya jika peristiwa-peristiwa sejarah tersebut diteliti kembali secara sangat kritis.
Adapun
tentang peristiwa turunnya Nabi Isa alaihissalam, atau Yesus, kembali
ke bumi, perlu kiranya kita cermati pula hadist Rasulullah dibawah ini:
"Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah bersabda: Demi Allah yang
jiwaku ditangannya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam
akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan
dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan
akan melimpah ruah, sehingga tidak seorangpun yang bersedia menerima
pemberian." [HR. Muslim]
"Jabir
bin Abdullah mendengar Rasulullah bersabda: Nabi Isa akan turun
ketengah-tengah umat, lalu pemimpin-pemimpin mereka berkata: Sudilah
anda shalat dan menjadi pemimpin kami, jawab nabi Isa alaihassalam:
Tidak! Masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin bagi yang lain, selaku
suatu kehormatan yang dilimpahkan Allah kepada umat ini." [HR. Muslim]
Bagaimana jika kita
tafsirkan bahwa turunnya nabi Isa alaihissalam kembali ke bumi nanti
akan mengungkap dan mengembalikan kitab Injil yang diturunkan Allah
kepadanya? Perintah Allah yang selama ini disembunyikan, yakni yang
berisi perintah agar menghancurkan salib (mengkoreksi ajaran yang
menyebut Yesus sebagai menebus dosa manusia), membunuh babi
(mengharamkan babi), membolehkan makmum untuk menjadi imam (menghapus
otoritas gereja yang mengambil inisiatif sebagai 'jembatan' hubungan manusia dengan Tuhan), dlsb?
Lalu,
bagaimana pulakah pertolongan Allah untuk umat Kristian yang mungkin
tidak menyadari bahwa dirinya telah tersesat atau disesatkan? Apakah ada
petunjuk Allah yang dapat menolong? Apakah umat Kristian harus
menunggu sampai Nabi Isa alaihissalam turun ke bumi?
Eloknya, dan ini sangat penting untuk diketahui baik oleh umat Muslim maupun umat Kristian sendiri, bahwa dalam Al-Qur'an kita diberitahu: AL-QUR'AN MENYERUKAN PERINTAH ALLAH AGAR UMAT KRISTIAN KEMBALI MELURUSKAN AJARANNYA. AL-QUR'AN TIDAK MEMINTA AGAR UMAT KRISTIAN BERGANTI AGAMA MENJADI ISLAM.
"Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita
sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun
dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)." (QS. Ali Imran[3]:64)
"Hai
Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak
(pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari
Allah, dan kitab yang menerangkan." (QS. Al-Maaidah[5]:15)
"Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu". (QS. Al-Maaidah[5]:68)
"Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas)
dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan
Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka
tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al-Maaidah[5]:77)
Apakah
anda, khususnya saudara-saudara pemeluk Kristian, dipaksa berpindah
agama oleh Al-Qur'an? Sama sekali tidak! Anda diseru untuk meluruskan
ajaran yang selama ini anda yakini. Jika anda sudah meluruskan aqidah
anda, menyatakan bahwa Allah itu Tuhan Yang Satu, tidak memiliki sekutu,
baik dalam angan-angan apalagi secara lahiriah, tidak mempercayai
adanya ritual penebusan dosa (sebab dosa manusia hanya mungkin dihapus
jika manusia itu sendiri yang memohon ampun dan bertobat kepada Allah
satu-satunya yang paling berhak mengampuni dan menghapus dosa-dosa
manusia), maka terlepas dari apakah anda pemeluk Kristian atau Muslim,
anda akan disebut sebagai seorang Ahli Kitab yang beriman. Lantas,
mungkin saja anda bertanya, apakah ada Ahli Kitab yang seperti itu, dan
bagaimana imbalannya menurut Al-Qur'an?
"Mereka
itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku
lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari,
sedang mereka juga bersujud (sembahyang)." (QS. Ali Imran[3]:113)
"Dan
sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah
dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada
mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak
menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh
pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya." (QS. Ali Imran[3]:199)
"Dan
sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus)
kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam
surga yang penuh kenikmatan." (QS. Al-Maaidah[5]:65)
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri." (QS. Al-Maaidah[5]:82)
"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur an dan kenabian Muhammad SAW)." (QS. Al-Maaidah[5]:83)
Dengan demikian tentunya dapat difahami bahwa 'keberatan' umat Muslim terhadap Kristianiti dewasa ini sesungguhnya bukan terletak pada para pemeluknya, melainkan pada ajarannya yang diyakini telah menyimpang dari apa yang disampaikan dan diajarkan sendiri oleh Yesus, atau yang oleh umat Muslim dikenal sebagai Nabi Isa alaihissalam.
Umat Muslim mempercayai dan tanpa keraguan sedikitpun mengimani Isa alaihissalam, atau Yesus, sebagai Rasul Allah, dan kitab suci Injil sebagai kitab wahyu yang diturunkan Allah melalui beliau. Maka wajarlah apabila berdasarkan temuan-temuan ilmiah, apalagi Al-Qur'an sendiri menyiratkan bahwa kerasulan Yesus dan kesucian Injil telah 'dikotori' oleh tangan-tangan manusia, maka banyak umat Muslim yang merasa sangat prihatin dan oleh karenanya sebagian dari mereka merasa terpanggil untuk ikut meluruskan kesalahan tersebut demi kepentingan umat Kristian sendiri. Adapun jika kemudian ada di antara umat Kristian yang bertanya; "apa perdulimu?" maka perhatikanlah kembali firman Allah dalam (QS. Al-Maaidah[5]:82) di atas;
" ......... Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani ....."
Berbeda dengan umat Kristian, dalam hal ini para misionaris, yang cenderung sangat gigih mengajak umat lain, termasuk umat Muslim untuk memeluk agama Kristian, maka tugas umat Muslim (bagi yang merasa terpanggil untuk melaksanakannya) terbatas hanya untuk menyampaikan seruan Allah agar saudara-saudaranya itu kembali ke ajaran Tauhid, yakni menyembah Tuhan Yang Satu. Hanya sebatas itu. Tidak lebih, tidak kurang.
Mengapa demikian? Simaklah firman Allah berikut ini:
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut162 dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah[2]:256)
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah394, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya395, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah396, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini397 orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,[9] dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam[10] itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa398 karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Maaidah[5]:3)
"Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku." (QS. Qaf[50]:45)
Semoga ada manfaatnya.
Amin.
- Baca juga Torah Dan Empat Injil Perjanjian Baru
CATATAN KAKI
[1] Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. yang isinya mengandung hikmah-hikmah [Tafsir no. 256 www.myquran.org]
[2] Yang dimaksud dengan Zabur di sini ialah seluruh kitab yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya. Sebahagian ahli tafsir mengartikan dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. dengan demikian Adz Dzikr artinya adalah kitab Taurat. [Tafsir no. 974 www.myquran.org]
[3] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mu'jizat 'Isa a.s. Menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril. [Tafsir no. 69 www.myquran.org]
[4] Al Kitab yang dimaksud di sini adalah Taurat dan Injil.
[5] Luh ialah kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah munajat di gunung Thursina. [Tafsir no. 566 www.myquran.org]
[6] Al Furqaan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah. [Tafsir no. 182 www.myquran.org]
[7] Yakni: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari'at seperti Taurat, Injil, dan Zabur. [Tafsir no. 257 www.myquran.org]
[8] Ahli kitab adalah mereka yang mengikuti ajaran agama yang diwahyukan Allah melalui kitab-kitab Zabur, Taurat, Injil, dan Al Qur'an
[9] Agama yang dimaksud di sini adalah agama bagi seluruh umat manusia di muka bumi. Sebab dengan turunnya Al-Qur'an melalui Muhammad salallahualaihiwassalam, maka sempurnalah seluruh ajaran tauhid yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul Allah sebelum beliau, demikian pula dengan seluruh kitab-kitab wahyu Allah.
[10] Pengertian Islam di sini adalah: tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Allah.
[Sumber: Archa | Jowo jw it | Kitab Risalah | Madrasah Kita | myquran.org]
Tahukah anda Hukum Memilih calon Pemimpin non Muslim
Kaum muslimin tidak boleh memberikan suara kepada
calon non muslim. Tindakan tersebut berarti memuliakan dan meninggikan posisi
orang kafir serta memberi jalan bagi orang kafir agar bisa menguasai kaum
muslimin. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan
kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (QS.
An Nisa’: 141)
Hanya Allah yang memberi taufik. Semoga shalawat dan
salam dari Allah tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
[Fatwa ini ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdullah bin
Qu’ud dan Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota, Syaikh ‘Abdur Rozaq
‘Afifi selaku wakil ketua, dan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz
sebagai ketua]
Ada yang berdalil dengan kesahan memilih caleg
non-muslim dengan hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, di mana ia
bercerita,
وَاسْتَأْجَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
وَأَبُو بَكْرٍ رَجُلًا مِنْ بَنِي الدِّيلِ هَادِيًا خِرِّيتًا، وَهُوَ عَلَى
دِينِ كُفَّارِ قُرَيْشٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar
mengupah seorang laki-laki dari Bani Ad Diil sebagai petunjuk jalan, dan dia
adalah seorang beragama kafir Quraisy. (HR. Bukhari no. 2264).
Ini memang menjadi dalil para ulama akan bolehnya
mempekerjakan orang kafir. Namun pembolehannya dengan syarat:
- Orang kafir tidak memiliki kekuasaan menguasai kaum muslimin
- Orang kafir tidak merasa di atas kaum muslimin.
Jadi sah-sah saja jika mempekerjakan orang kafir di
pabrik atau untuk proyek pembangunan. Sebagaimana Rasul -shallallahu ‘alaihi wa
sallam- pernah bekerjasama dalam mudhorobah (usaha bagi hasil) untuk mengurus
tanaman dengan seorang Yahudi dari Khoibar. Yahudi tersebut lalu mendapatkan
separuh dari hasil panen. Adapun jika mempekerjakan non-muslim lantas mereka
memiliki kekuasaan pada kaum muslimin atau mereka bisa mengorek berita-berita
kaum muslimin, maka seperti ini tidak dibolehkan. Lihat Tadzhib Tashil Al
‘Aqidah Al Islamiyah, hal. 238, karya Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Al
Jibrin.
Jika kita melihat kembali hadits Bukhari yang
disebutkan di atas, diterangkan bahwa non-muslim tersebut bertindak sebagai
penunjuk jalan saja, bukan ingin memperjuangkan Islam. Itu pun termasuk bentuk
tolong menolong yang mubah selama syarat di atas yang kami sebutkan terpenuhi.
Sedangkan dalam hal Pemilu, jika caleg non-muslim yang dipilih, maka mustahil
ia bisa memperjuangkan Islam di negeri minoritas muslim. Jika yang muslim saja
tidak bisa memperjuangkan dakwah Islam di negeri minoritas, bagaimana sampai
mengharap dari non-muslim? Apa jika caleg non-muslim terpilih bisa mengajak
masyarakat muslim untuk shalat dan menunaikan kewajiban yang lain? Lebih aneh
lagi jika yang jadi caleg adalah seorang pendeta dan ia disuruh menyuarakan
Islam. Padahal kita tahu sendiri bahwa pendeta itulah yang paling benci pada
Islam. Lantas bagaimana bisa jadi penolong atau mau dianalogikan dengan
penunjuk jalan di atas?!
Ditambah lagi jika kita kembali di awal dengan
mengkritik sistem demokrasi yang jelas menyelisihi prinsip Islam. Dan tidak
pernah di negeri kita ini dijumpai patai yang memperjuangkan Islam dengan masuk
Parlemen bisa berhasil menegakkan syari’at Islam di tanah air. Bagaimana mungkin
para kyai bisa mengalahkan para preman lewat sistem demokrasi yang menghalalkan
segala cara?!
Yang bisa menyadari hal ini jika ia masih membuka hati
dan menerima kebenaran.
Hanya Allah yang memberi hidayah dan taufik.
Jumat, 17 Oktober 2014
Tahukah Anda Rahasia di Balik Urutan Tinggi Jari
Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya.
Namun jika saya boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.
Mari kita segera telusuri.
1. Jari kelingking. (Zaman Adam)
Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam?
Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking.
Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama.
2. Jari Manis. (Zaman Idris)
Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu?
Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu.
Surat 50/36 :
“Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri…“
Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.
3. Jari Tengah (Zaman Nuh).
Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking?
Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh.
4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).
Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah?
Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai “Bapaknya” para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan.
Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.
Surat 6/161 :
“Katakanlah : “sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus…..”
Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.
5. Jari Jempol (Zaman Muhammad).
Surat 16/123 :
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : “Ikutilah agama Ibrahim…”
Surat 36/2-4 :
“Demi Alquran yang penuh hikmah”
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul”
“Di atas jalan yang lurus”.
Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya.
Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!!
Surat 56/62 :
“Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?”
Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya “derajat” zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.”
(QS. Al Furqaan : 1)
Tahukah Anda Mengapa Cincin Pernikahan ditaruh di Jari Manis?
Kenapa Cincin pernikahan selalu ada di jari manis, kok bukan di jari lain…saya sebetulnya juga bingung tapi setelah baca suatu artikel, menarik juga untuk diperhatikan. Coba deh ikuti langkah berikut ini, kalian pasti takjub karena Tuhan benar-benar membuat keajaiban (ini berasal dari kutipan Cina):
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).
2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.
3. Permainan dimulai, 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan.
4. Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari mewakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak-anak. Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.
7. Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, selama hidup anda dan pasangan anda akan terus melekat satu sama lain.
Tahukah Anda Ayat-Ayat Hitam Talmud
Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud. “Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs. Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. Berikut kami tampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya. Inilah ayat-ayat suci mereka: “Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a) “Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225) “Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b) “Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a) “Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a) “Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) dating, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a) “Terhadap seorang non Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b) “Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab) “Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a) “Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7) “Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T) “Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b) “Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a) “Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b) “Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b) “Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b) “Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) dating, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b) Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Inilah landasan ideologis kaum Zionis dalam hidupnya. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis.
Kamis, 16 Oktober 2014
Engkle: Permainan Anak di Betawi Yang Berasal Dari Pemujaan Setan di Babilonia Kuno
Di Betawi, permainan ini disebut Engkle. Dinamakan engkle, karena dalam permainan ini setiap pemain harus melakukan engkle atau berjingkat (hopscotch) dengan satu kaki untuk melewati 7 bagian rumah dan mencapai puncaknya pada tangga ke 8 di atas lingkaran gunung.
Namun apakah anda tahu Engkle sebenarnya berasal dari pemujaan setan di peradaban Kuno lalu berkembang di Eropa Barat dengan istilah Sudamanda?
Annemari Schimel, pengkaji peradaban kuno, dalam buku terkenalnya Mysteries of Numbers (Oxford: 1994), menyatakan Sudamanda adalah permainan paganis dan mistik yang lahir dari peradaban Babilonia kuno, ketika Dewi Ishtar mengunjungi dunia rendah, dia harus menanggalakn sepotong pakaiannnya di tiap 7 pintu yang dilalui.
Dalam misteri-misteri Mithras, orang-orang yang benar-benar ahli akhirnya mencapai pintu ke 8 yang merupakan pintu cahaya dimana mereka harus telanjang, menanggalkan seluruh sifat materi, dan siap kembali ke dunia spiritual.
Tujuh tingkat ini pula lah yang menjadi inisiasi dasar konsep Kristen tentang 7 tempat penyucian dimana ia berasal dari pemujaan kepercayaan Mithras dan ide-ide kuno tentang pendakian manusia menuju langit-langit berbintang.
Konsep serupa juga ditemukan dalam pemujaan-pemujaan dukun di Siberia ketika sang dukun sering muncil dengan memiliki 7 irisan, dan dukun Samoyed tidak sadarkan diri selama 7 hari 7 malam sebelum dia mengemban tugasnya. Ia juga makan jamur berbintik 7 dan melakukan ritus-ritus yang berisikan angka 7.
Sebuah permainan anak seperti Sudamanda, lanjut Schimmel, datang ke Jerman dan Inggris melalui bala tentara romawi. Dalam permainan ini, seorang anak melompat melewati gambar seperti tanggah di atas tanah, dan tangga terakhir di kotak kedelapan disebut surga atau neraka.
Siapakah Dewi Ishtar?
Ishtar dalam konteks babilonia kuno adalah dewi kesuburan, cinta, perang, dan hubungan seksual. Dalam susunan masyarakat dewa Babilonia, ia adalah dewi perwujudan planet Venus. Penyembahan kepada Ishtar erat kaitannya dengan kesuburan. Selain kesuburan dalam konteks seksual, juga kesuburan dalam konteks bercocok tanam.
Ketika lamanya siang dan lamanya malam dalam 1 hari mulai sama, penduduk Mesopotamia memahami bahwa ini adalah tanda berakhirnya musim dingin dan awal musim panas. Musim ini disebut dengan musim semi. Ini merupakan tanda dimulainya waktu untuk bertani.
Adalah suatu tradisi dalam masyarakat paganisme di daerah Mesopotamia untuk menyembah menghadap ke timur, tempat matahari terbit, untuk penyembahan kepada dewa matahari, yaitu Baal dan juga menyembah kepada Ishtar untuk kesuburan tanah dan juga untuk kesuburan dalam praktek-praktek seksual. Penyembahan kepada Ishtar ini juga erat kaitannya dengan orgi.
Bagi peradaban kuno, bumi digambarkan betina sedangkan matahari adalah pejantannya. Dan Ishtar adalah perlambang dewi Bumi yang tertinggi kedudukannya. Di seluruh Asia Barat, Bunda yang agung dipuja dengan berbagai nama. Bahkan ketika bangsa Yunani menduduki Asia Kecil ada suatu ciri kuil tertentu untuk memuliakannya.
Bertrand Russel, dalam bukunya A History of Western Philosophy (Sejarah Filsafat Barat) (1945), menyatakan bahwa model dewi kesuburuan seperti Ishtar menyebar hampir di seluruh peradaban. Jika kita membaca sejarah Agama Kuno, inilah sebenarnya asal mula suatu dewi bangsa Ephesus yang biasa disebut Diana.
Kita juga mengenal Dewi Anat di Kanaan, lalu ada Isis di Mesir, Inana di Sumeria Kuno, Aphrodite di belahan Yunani, Devaki di India, Fortuna di Romawi, atau Shing Moo di China. Dari sini kemudian, mereka melakukan berbagai ritus-ritus penyembahan, termasuk Sudamanda yang masuk ke Indonesia dan dimainkan oleh anak-anak kita dengan istilah engkle.
Mengapa Islam Tidak Memainkan Sudamanda?
Jika mempelajari sejarah kuno, kita akan mendapatkan fakta bahwa peradaban-peradaban masa lampau pada umumnya selalu menafsirkan konteks alam gaib atau Tuhan dalam sudut kompleks.
Mereka kemudian membutuhkan sebuah bentuk untuk setidaknya menyederhanakan rumitnya alam gaib agar sedemikian rupa bisa mereka terima dengan nalar yang tentunya juga sederhana pada waktu itu.
Sudamanda adalah bagian dari bagaimana konteks alam gaib yang kompleks itu dapat disederhanakan lalu dilaksanakan. Dengan mengambil bentuk gambar, manusia akan lebih mudah menjalankan ritual dan praktik mereka dalam menyembah dewa-dewi paganis.
Tentu ini berbeda dalam agama kita, Islam. Sebab Allah dalam agama mulia ini, tidak perlu kita simbolkan menjadi sebuah berhala agar semua Umat Nabi Muhammad SAW percaya akan keesaan Allah.
Nabi Muhammad SAW, lelaki yang jenius itu, telah secara cerdasnya mengajak kita semua ke jalan tauhid dengan melakukan pembedaan atas Tuhan-tuhan palsu yang dibuat oleh Kaum Kafir Quraisy dalam bentuk berhala.
Oleh karenanya, alangkah wajar jika sisi Keislaman yang pertama-tama diperkenalkan oleh baginda kepada umatnya adalah Tauhid: sebuah pembedaan untuk melakukan identifikasi atas sesembahan lainnya. Inilah yang akan kita mengerti mengapa saat Nabi Muhammad SAW melakukan revolusi pembebasan Mekkah ia juga menghancurkan patung-patung.
Allah SWT sekalipun tidak terlihat oleh manusia secara wujud, tidak menjadikan hambaNya mengambil bentuk gambaran visual keberhalaan seperti kaum kafir Quraisy dengan bebatuannya. Dasar keimanan seorang muslim terhadap hal ghoib menjadikan Islam menampik ritus-ritus yang manusia buat-buat sendiri sendiri seperti kepercayaan Mithras dengan Sudamanda-nya.
Islam juga tidak mengenal Tuhan yang menurunkan rezeki jika pemeluknya membuatkan patung-patung dan memintakan kesuburan. Lihatlah surah Al Huud ayat enam, sebuah kalimat yang meruntuhkan klaim itu.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud : 6)
Allah juga menekankan sekalipun Ia tidak terlihat secara fisik, namun Ia Maha Mengetahui sebagai pemilik semesta alam semesta ini apa-apa saja yang terjadi di muka bumi. Di dalam surat Al-An’am ayat 59, Allah telah berfirman,
” Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
Inilah jawaban mengapa Islam tidak memainkan Sudamanda seperti bangsa Eropa dan Babilonia kuno. Allahua’lam (pz)
Tahukah Anda Siapa Pencetus Pembuat Robot? Jepang, AS ?
Ibnu Ismail Al Jazari, lahir di Al Jazira, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Nama lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, pada abad kedua belas.

hamariweb.com
Seperti ayahnya ia bekerja pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar
Bakir dari tahun 1174 sampai tahun 1200 sebagai ahli teknik. Di
masanya, Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid)
yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk
menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.Ada pun mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua penabuh drum, satu pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.
Sebagai robot pemain musik, tentu saja mereka pun ahli menghasilkan suara musik yang indah. Misalnya saja, robot penabuh drum dapat memainkan beragam irama yang berbeda-beda. Jadi, robot itu pun bermain musik seperti manusia sungguhan!

robot musik / en.wikipedia.org
Penemuan penting lainnya dari Al Jazari adalah pencuci tangan
otomatis. Keran tersebut bekerja otomatis bisa mengeluarkan air tanpa
harus diputar. Sistem pencuci tangan yang dikembangkan Al Jazari itu
juga digunakan saat ini dalam sistem kerja toilet moderen.Teknologi yang dikembangkan Al Jazari mencapai 50 jenis dan semua ditulis dalam kitab yang berjudul “The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices”
Seorang ahli teknik Inggris, Donal Hill begitu kagum dengan pencapaian Al Jazari. Ia berpendapat, ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin.”

Replika jam gajah di museum London / freeartlondon.wordpress.com
Salah satu karya Al Jazari yang membuat Donald Hill kagum adalah jam
gajah – diciptakan sekitar tahun 1206. Cara kerjanya dengan tenaga air
dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang
dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung
berkicau. Replika jam gajah dapat dilihat saat ini di London Science
Museum.Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.
Tahukah kamu bahwa menurut Encylopedia of Britanica, Leonardo Da Vinci mendapat banyak pengaruh ilmu dari Al Jazari…
Langganan:
Komentar (Atom)